Rumah yang berada di negara beriklim tropis
sangat rentan terkena paparan sinar matahari secara langsung. Hal ini
menyebabkan suhu di dalam rumah terasa panas. Untuk mengatasi panas tersebut,
rumah sebaiknya dilapisi dengan secondary skin.
Secondary skin adalah lapisan kedua pada
sebuah bangunan dengan fungsi utamanya sebagai penahan sinar matahari langsung.
Secondary skin banyak diterapkan pada bangunan yang berada di daerah tropis.
Seiring berkembangnya ilmu arsitektur dan kebutuhan masyarakat atas rumah yang
ideal, kini secondary skin juga dibuat sedemikian rupa agar dapat menyatu
dengan desain arsitektur yang ada.
Secondary skin dapat dibuat dari berbagai
macam material. Perlu diketahui, sebenarnya secondary skin bukanlah hal yang
asing untuk digunakan. Material yang bisa digunakan adalah wooden blind dan
para-para atau kisi-kisi ( Partition ), karena mampu menciptakan kesan yang
minimalis.
Perbedaan wooden blind dengan para-para /
kisi-kisi adalah letaknya. Wooden blind biasanya diletakkan di dalam ruangan
lebih tepatnya di belakang bukaan jendela, karena wooden blind bersifat
fleksibel karena dapat mengatur berapa banyak sinar matahari yang masuk ke
dalam rumah.. Sedangkan para-para / kisi-kisi berada di luar ruangan seperti di
area teras dengan fungsi mengurangi sinar matahari yang masuk ke rumah dan
tampias air hujan. Biasanya jarak ideal antara kisi-kisi adalah sekitar 7,5 cm.
Jarak yang semakin rapat akan membuat bayangan yang tercipta lebih banyak dan
lebih kuat menahan sinar matahari. Para-para yang kisi-kisinya rapat pun tetap
dapat mengalirkan udara dengan baik.
Untuk finishing-nya disesuaikan dengan
material secondary skin. Jika materialnya kayu, maka finishing-nya harus
menggunakan pelapis kayu. Pastikan finishing tersebut tahan terhadap cuaca yang
ekstrim. Namun kini material kayu sering digantikan oleh besi kotak atau
material lain yang lebih kepada keaslian kayu yaitu Kayu Komposit / WPC ( Wood
Plastic Composite ) ini dikarenakan lebih tahan terhadap cuaca ekstrim.
Kisi-kisi kayu ini dirancang untuk tetap
memungkinkan pengguna dapat melihat dari dalam rumah ke pemandangan luar. Namun
tetap dengan tujuan utama kisi-kisi memblokir pandangan dari luar ke dalam. Dan
juga menyamarkan fungsi ruang di dalam rumah sehingga privasi pengguna tetap
terjaga.
Perkembangan desain
modern dan minimalis membuat para-para / kisi-kisi semakin populer. Deretan
bilah kayu dalam susunan horizontal maupun bentuk geometris lainnya semakin
berkembang.
Para-para / kisi-kisi
pada umumnya banyak digunakan sebagai penghalang sinar matahari secara
langsung. Selain itu, penggunaan para-para / kisi-kisi juga sering ditujukan
untuk sirkulasi udara di dalam ruangan serta untuk membantu penerangan di area
ruang tertentu. Namun kini juga sering diaplikasikan sebagai elemen estetis dan
turut memperindah penampilan bangunan secara umum.
Motif garis-garis yang
dihasilkannya menjadi aksentuasi pada ruangan. Dinding yang terlihat polos
dengan warna solid atau jendela kaca yang membentang bisa tampak lebih atraktif
berkat penempatan kisi-kisi.
Para-para / kisi-kisi
bisa diaplikasikan untuk :
- Fasad Rumah tinggal, bangunan kantor, Ruko
- Pergola Selasar, Taman, Gazebo, Kolam renang dan balkon
- Pintu garasi
- Pagar
- Dinding partisi, Penyekat ruangan
- Design interior Lobby Hotel dan Apartemen, Restauran, Mall
CV. MITRA MURNI SEJATI menyediakan para-para / kisi-kisi dengan material dari Kayu Komposit ( WPC )
Untuk Informasi lebih detailnya silahkan hubungi :
CV. Mitra Murni Sejati
Permata Candiloka
P3/15
Sidoarjo 61271 – Jawa
Timur
Telpon : 031-8076351
Hp : 081331171852 / 087752712311
WA : 087777514700
E-MAIL
: mitramurnisejati@gmail.com
Web :
mitramurnisejati.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar